Macam-Macam Media Penyimpanan Hasil Rekaman
0
komentar
**Catatan Miellie**
Macam-Macam Media Penyimpanan Hasil Rekaman - Kali ini Miellie mencatat lagi ni, dengan berbagi informasi tentang media penyimpanan .
Inilah macam-macam media penyimpanan hasil rekaman yang akan dijelaskan :
1. Pita Kaset. Analog cukup lama berjaya
sejak awal ditemukannya pita video. Video analog (berupa gelombang transfersal)
adalah sebuah media yang menggunakan sinyal-sinyal analog. Sinyal-sinyal analog
tersebut berisi luminance (brightness) dan chrominance (warna). Karena pita
video analog membawa warna dan ketajaman, maka kualitas gambar juga ditentuan
dari format pita videonya. Kurang lebih beberapa perkembanganya yang cukup
mempengaruhi dunia dimulai dari format pita magnetik analog menurut tahun
munculnya dan yang digunakan secara umum.
2. Format Video Digital adalah sebuah format yang menjadikan pita
magnetik kaset sebagai media penyimpanan data (secara digital), bukan media
penyimpanan gelombang transfersal video (seperti pada analog). Alhasil, pada
kaset video digital, kualitas bukan ditentukan oleh kaset,
karena kaset hanya digunakan sebagai media penyimpanan data, seperti halnya
disket, harddisk, dan lain-lain.
Kaset DV yang ada pada umumnya pada saat itu (miniDV, SONY DVCam Tape &
Panasonic DVCPRO Tape) memiliki kemampuan menyimpan data hingga sebesar
25Mb/detik dan kemampuan mereproduksi garis-garis horizontal sebanyak 520 lines.
3. Video Home System (VHS), itulah format video dengan lebar penampang pita 16mm penantang Betamax yang dikeluarkan oleh pendatang video baru dari Jepang, Japan Victor Company (JVC) di tahun 1976. Sebelumnya, JVC lebih intensif dalam produksi proyektor film 16mm. Dengan harganya yang murah dan kualitas yang sedikit lebih baik, bahkan lebih praktis dan stabil dari Betamax (dimana Betamax kecepatannya tidak standar. Jadi, antar kaset video memiliki kecepatan putar yang sedikit berbeda, sehingga setiap kali mengganti kaset video harus di-set kembali kecepatannya, jika tidak di ganti, akan tampak garis-garis semut pada gambar).
4. HDV adalah teknologi yang ditujukan untuk mengganti teknologi DV serta berniat mengalahkan format DVCPRO HD & HDCam yang muncul terlebih dahulu. Dasar pemikirannya adalah “Jika HD sudah menjadi standar, kenapa format HD tidak dibuat dengan harga murah yang mampu dikonsumsi semua kalangan?” Jika kita telaah, seperti DV, HDV merupakan format dan pendatang baru yang mampu menggebrak dunia penyiaran maupun perfileman.
5. DVD dan CD (Saat ini jarang digunakan)
Ketika teknologi Audio CD dikembangkan di tahun 1972, pada tahun 1976 dengan menggunakan teknologi audio CD dikembangkan juga sistim pemutar video lewat kepingan cakram yang akhirnya menggunakan sistim Laser Disc.
Audio CD tidak menyimpan data pada kepingan CD, melainkan sinar laser akan ‘mengerok’ lapisan permukaan CD sehingga menghasilkan gerigi-gerigi kecil yang menghasilkan getaran suara. Konsep Audio CD persis seperti konsep piringan hitam. Ketika CD yang sudah terkerok tersebut diputar diplayer, maka sinar laser akan membaca permukaan CD, dan sinyal suara akan dihasilkan sesuai dengan getaran yang terjadi karena gesekan sinar laser dengan goresan di permukaan CD.
3. Video Home System (VHS), itulah format video dengan lebar penampang pita 16mm penantang Betamax yang dikeluarkan oleh pendatang video baru dari Jepang, Japan Victor Company (JVC) di tahun 1976. Sebelumnya, JVC lebih intensif dalam produksi proyektor film 16mm. Dengan harganya yang murah dan kualitas yang sedikit lebih baik, bahkan lebih praktis dan stabil dari Betamax (dimana Betamax kecepatannya tidak standar. Jadi, antar kaset video memiliki kecepatan putar yang sedikit berbeda, sehingga setiap kali mengganti kaset video harus di-set kembali kecepatannya, jika tidak di ganti, akan tampak garis-garis semut pada gambar).
4. HDV adalah teknologi yang ditujukan untuk mengganti teknologi DV serta berniat mengalahkan format DVCPRO HD & HDCam yang muncul terlebih dahulu. Dasar pemikirannya adalah “Jika HD sudah menjadi standar, kenapa format HD tidak dibuat dengan harga murah yang mampu dikonsumsi semua kalangan?” Jika kita telaah, seperti DV, HDV merupakan format dan pendatang baru yang mampu menggebrak dunia penyiaran maupun perfileman.
5. DVD dan CD (Saat ini jarang digunakan)
Ketika teknologi Audio CD dikembangkan di tahun 1972, pada tahun 1976 dengan menggunakan teknologi audio CD dikembangkan juga sistim pemutar video lewat kepingan cakram yang akhirnya menggunakan sistim Laser Disc.
Audio CD tidak menyimpan data pada kepingan CD, melainkan sinar laser akan ‘mengerok’ lapisan permukaan CD sehingga menghasilkan gerigi-gerigi kecil yang menghasilkan getaran suara. Konsep Audio CD persis seperti konsep piringan hitam. Ketika CD yang sudah terkerok tersebut diputar diplayer, maka sinar laser akan membaca permukaan CD, dan sinyal suara akan dihasilkan sesuai dengan getaran yang terjadi karena gesekan sinar laser dengan goresan di permukaan CD.
Sama sistemnya, dimana jika gelombang gelombang video di rekam pada pita magnetik kaset Laser Disc mengerok permukannya untuk membentuk gelombang-gelombang video yang akhirnya dibaca kembali oleh sinar laser pada player. Hasil dari pendeteksian sinar laser tersebut langsung diterjemahkan menjadi sinyal gambar dan dikirim melalui kabel RCA (Composite) pada pesawat televisi.
Video recorder model DVD dan CD saat ini sudah
tidak digunakan lagi karna dapat menurunkan kinerja camera itu sendiri.
Semoga Bermanfaat ,, ^_^
Semoga Bermanfaat ,, ^_^
0 komentar:
Post a Comment